Kuliah Umum Bapak BJ Habibie "Menggapai Kesejahteraan dengan Peningkatan Lapangan Kerja dan Produktivitas SDM"

Friday, January 25, 2013

Pada tanggal 17 Januari 2013 lalu, beberapa saat setelah Penghargaan WMM & MYT 2012berlangsung, sahabat wira yang hadir di Plenary Hall JCC mendapat kehormatan untuk mengikuti kuliah umum dari Bapak BJ Habibie "Menggapai Kesejahteraan dengan Peningkatan Lapangan Kerja dan Produktivitas SDM".

Dalam kuliah umumnya, Bapak Habibie menyampaikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan kondisi produktivitas dan SDM di Indonesia.
  • Menurut Bapak Habibie, punggung penopang perekonomian negara pada saat krisis tahun 1998 adalah Usaha Kecil & Mikro dan Usaha Menengah.
  • Kesempatan kerja di Indonesia untuk Usaha Kecil & Mikro 88,92%; Usaha Menengah 10,54%; Usaha Besar 0,54%.
  • Akan tetapi perbandingan nilai tambah tidak sepadan dengan kesempatan kerja yang ada, yaitu UKM : UM : UB = 1 : 3 : 170
  • Hingga akibatnya menimbulkan: 1. Kesenjangan Kualitas SDM, 2. Kesenjangan Pendidikan, 3. Kesenjangan Produktivitas, 4. Kesenjangan IPTEK
Dan memunculkan 3 paradoks:
1. Kaya Tapi Miskin. SDA melimpah tetapi miskin penghasilan karena disedot oleh pihak Usaha Besar multinasional yang minim kesempatan kerja.
2. Besar Tapi Kerdil. Amat besar wilayah dan penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas dan daya saingnya, hal ini terjadi akibat adanya kesenjangan pendidikan.
3. Merdeka Tapi Terjajah. Merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi.

Menurut Bapak Habibie, ada 6 hal yang menyebabkan 3 paradoks di atas:
Pertama, lebih mengandalkan SDA daripada mengutamakan peningkatan SDM yang berkualitas.
Kedua, lebih berorientasi pada perencanaan Jangka Pendek daripada Jangka Panjang.
Ketiga, lebih mengutamakan Citra & Berwacana daripada melakukan Karya Nyata.
Keempat, lebih mementingkan usaha Makro daripada usaha Mikro, dimana seharusnya seimbang. Perbandingan Nilai Tambah harusnya sama 
Kelima, lebih fokus pada Cost Added (Biaya Tambah) daripada Value Added (Nilai Tambah), padahal seharusnya fokus pada peningkatan nilai tidak hanya menambah biaya.
Keenam, Neraca Perdagangan dan Pembayaran lebih besar daripada Neraca Jam Kerja.

Inti dari kuliah umum yang disampaikan Bapak Habibie itu adalah bahwa kita sebagai orang Indonesia sebenarnya mampu, bahkan dapat melebihi kualitas SDM asing dan menjadi leader. Bapak Habibie berpesan “Jika kelebihan Anda hanya 10% tentu tidak terlihat. Anda harus jauh melebihi!” dan pesan terakhir dari beliau sebelum meninggalkan Plenary Hall JCC, “Don’t let it happen again!” 



Repost dari Note fb-nya Wirausaha Muda Mandiri, bukan bermaksud copy paste, tp ingin punya back up pribadi, kalau suatu saat any troubled, aku masih punya catatannya. Seenggaknya nambah ilmu krna kemaren kita kejebak macet and banjir sehingga gak bisa mengikuti ini. Lebih ngarep video lecturer-nya, tp search di youtube sampai tulisan ini di posting gak nemu-nemu juga.

You Might Also Like

0 comments