2nd Day in Australia - Melbourne to Canberra with Greyhound Bus

Saturday, October 17, 2015

Meski semalam saya baru bisa tidur pukul 01.00, saya tetap bangun jam 04.00 lalu bergegas mandi (di negeri 4 musim selalu tersedia kran air panas (hot) dan dingin (cool)). Selanjutnya saya packing tas, membereskan sprei, sarung bantal dan selimut untuk dibawa ke resepsionis kembali. Sambil menunggu langit terang, saya mengabiskan waktu dengan internet. Membuka google map dan memastikan saya tidak salah jalan, serta mencari informasi rute dari pemberhentian bus Greyhound di Canberra (Jolimont Centre) menuju ke hostel saya di Canberra (Canberra City YHA, di Akuna Street). 


Early Check Out

Sewaktu check in saya sudah berpesan ke resepsionis bahwa saya akan check out early at 6.00 am, tapi sedari jam 6 sampai jam 7 saya tunggu tidak juga kunjung dibuka resepsionisnya, sedangkan bus Greyhound saya akan berangkat pukul 8.00. Deposit saya ada 20 AUD di si resepsionis yang akan dikembalikan ketika saya mengembalikan kunci kamar. Akhirnya saya harus memutuskan untuk merelakan 20 AUD saya hangus (lumayan kalo di rupiah-kan jadi Rp 200.000) daripada saya harus ketinggalan Greyhound dengan nominal tiket seharga 100 AUD (Rp 1.000.000) dan tidak bisa mengikuti symposium sebagai tujuan utama saya ke Australia.

Catatan buat perjalanan selanjutnya, cari penginapan yang resepsonis-nya 24 jam (karena pola hidup saya lebih suka tidur lebih awal dan bangun lebih pagi untuk memulai sesuatu. Sangat kontras dengan mereka yang sangat menyukai kehidupan malam)  
Setelah saya menulis surat yang menerangkan saya harus check out, saya keluar dari hostel dan berjalan menuju Spencer street. Alhamdulillah map di HP saya mengandalkan GPS, dan nggak seperti kemaren siang, saya nggak kebingungan lagi mencari Southern Cross Coach Station dimana Greyhound akan berangkat. 


7 Eleven: Nemu Indomie dan Kacang Garuda 
Jam 7.30 saya harus sudah stand by di tempat keberangkatan Greyhound dan saya check out 6.30, jadi saya pikir masih punya beberapa menit buat beli roti atau sesuatu buat mengganjal perut di supermarket. Gak jauh-jauh dari Southern Cross ternyata ada 7 Eleven, saya masuk aja mencari sesuatu yang murah dan mengenyangkan. Tapi tiba-tiba, voilaa!! ada kacang garuda dan Indomie di sini. Apa produk ini sudah demikian terkenal? hhaha, entahlah. Kalau Indomie sih memang udah go Internasional.
7 Eleven di Spencer street (06.30 masih gelap)
Kacang Garuda ^^
Indomie Goreng ^^
Saya mengambil satu buah roti cokelat yang cukup besar seharga 3 AUD, dan setelah memeriksa ingredient-nya tidak menemukan alkohol, akhirnya saya bayar di kasir. Yapp, saya makan di kursi di depan 7 Eleven sambil menyempatkan diri mengambil gambar beberapa tempat di sini.

Seperti yang saya duga, porsi roti cukup besar tidak memungkinkan saya untuk menghabiskannya dalam sekali makan. Saya bungkus kembali roti ke dalam plastik dan saya masukkan ke dalam tas, lalu saya berjalan ke dalam bus station. 


Southern Cross Coach Station

Kemarin saya masih bingung dengan tempat pemberhentian bus di sini, ketika kita keluar, tampak dari luar bukan seperti bus station tapi lebih mirip mall kalau di Indonesia. Tapi pagi ini saya mulai paham dengan infrastruktur di Melbourne.
Nah.. depannya mirip-mirip supermarket an ^^
Jadi di Greyhound ticket tertera kalau departure point-nya di Southern Cross Terminal, lalu fokuskan perhatian ke 'Bay 55' yang artinya saya harus mencari bay bernomor 55 dimana disitulah nanti bus Greyhound yang akan saya naiki menunggu.

ticket
lihat 'bay'-nya dipapan petunjuk itu











Yap, saya berjalan ke arah bay 55 dan menemukan tempat duduk untuk menunggu kedatangan bus. Sebelah saya seperti orang India yang saya rasa juga turis. Dia menitipkan barang ke saya selagi mencari toilet. Dan, di sini saya bertemu dengan wanita mengenakan jilbab yang bekerja sebagai public service di Southern Cross.

15 menit sebelum keberangkatan, bus Greyhound datang. Para penumpang yang sudah datang mengantri untuk check in. Setelah menunjukkan tiket dan diberi tau nomor seat-nya, saya menaruh tas di bagasi dan naik ke dalam bus.


Greyhound

Buat saya greyhound adalah the cheapest way to get Canberra dengan kompensasi waktu tempuh hampir 10 jam, setelah gak dapat tiket Jakarta-Sydney yang terjangkau dan memutuskan mengubah rute ke Melbourne, lalu searching-searching akses termurah menuju Canberra dan akhirnya menemukan Greyhound.

Oh ya, 2 situs yang saya gunakan (hasil googling berhari-hari) buat mencari tau transportasi terbaik menuju suatu lokasi selama di Australia yaitu: 
  1. Rome2rio: http://www.rome2rio.com 
  2. Google Map: http://map.google.com/

Tiket greyhound bisa dipesan online di greyhound.com.au dan sangat direkomendasikan booking terlebih dahulu. Meskipun saya sangat bersyukur kemarin gak booking sejak di Indonesia due to unpredictable immigration process di airport yang merusak schedule yang sudah saya rancang sejak dari Indonesia.

Fasilitas Wifi-nya oke dan juga ada USB charging, jadi sepanjang perjalanan saya manfaatkan untuk online terus mumpung ada Wifi gratis dan nggak takut baterai lowbat.

Awalnya saya mempertanyakan kenapa nggak ada bus malam saja, tetapi kemudian pertanyaan itu terjawab setelah melihat medan yang ditempuh selama perjalanan.


Kiri-kanan kulihat saja: banyak padang rumput

Lain dengan di Indonesia yang sepanjang jalan tol kanan-kirinya gedung-gedung tinggi atau kadang sawah, sepanjang jalan dari Victoria - New South Wales - Canberra didominasi oleh padang rumput. Awalnya saya hanya berkhayal, seandainya melihat sapi-sapi Australia. Dan ternyata saya diberi lebih, nggak cuma sapi tapi juga kuda dan domba.

Lalu saya bergumam, pantas saja ekspor daging dari Australia itu melimpah. Lha lahan gembalaannya juga luas kok..

Pantas juga kita gak boleh bawa daging ke Australia, lah di sini aja udah banyak daging ^^

Nah, mungkin juga inilah kenapa nggak ada perjalanan malam dari Melbourne ke Canberra by bus. Kalau kanan kiri-nya padang rumput kan horor juga kalau udah gelap *langsung meringis* hhaha


Lunch in Albury, NSW

Perut saya mulai kerasa perih sewaktu bus tiba di Albury station, dan memang sudah saatnya makan siang. Pada pemberhentian selanjutnya, bus berhenti di supermarket atau entah apa itu namanya, ada restoran dan ada supermarket.

Saya langsung turun dan saking laparnya memesan 1 hamburger ukuran jumbo yang isinya telor, cheese, beef dan sayuran. Harganya? Whoaa saya juga kaget, 9.4 AUD (haduh hampir 100.000 buat makan siang saja!). Tapi sepertinya itu hanya nafsu sesaat saja, karena baru beberapa kali gigit perut saya sudah nggak mampu menampung makanan lagi. Jadi hamburger saya masukkan kembali ke wadahnya dan saya masukkan dalam tas. Saya akan memakannya pelan-pelan di jalan nanti, atau buat makan malam.

Albury terasa lebih bersahabat, mungkin karena energi saya mulai full kembali atau karena saya bahagia hari ini saya akan tiba di Canberra, Ibukota Australia.

Kembali ke dalam bus dan saya melingkarkan bantal saya di leher. Udah niat tidur selama perjalanan, ehhh.. apa daya kalau pemandangan kanan kiri lebih menggoda untuk dinikmati :p. 


Finally, Canberra!! (Jolimont Center)

Ketika saya liat mulai banyak bangunan, saya buka GPS saya dan ternyata sudah sampai di Canberra. Menghitung waktu untuk tiba di Jolimont Center, saya mulai mengemas bawaan saya biar pas turun nggak ribet lagi.

Dan, voilaa!! Akhirnya bus berhenti. And Welcome to Canberra!!
Saya lekas turun dan mengambil tas di bagasi bus, lalu masuk ke bagian penjualan tiket.


Murray Bus

Saya lihat Murray Bus. Murray bus masuk dalam ittinerary saya untuk pergi ke Sydney hari Sabtu nanti, dan karena saya nggak terkoneksi dengan internet banking plus BNI debit gak aktif disini, belajar dari pengalaman di Melbourne kemaren, jadi saya putuskan untuk ke counter untuk menanyakan hal terkait reservasi tiket.

Setelah tanya-tanya, akhirnya saya booking 1 tiket. Awalnya saya booking untuk keberangkatan jam 3.00 PM, tapi saya bakal nyampe Sydney jam 6.30 jadi saya majukan jadi jam 2.00 PM dengan konsekuensi saya cuma 3 jam saja nanti main di KBRI-nya.

Student Card.
Sipp, kemaren saya bikin ISIC card sebelum berangkat ke Australia dan akhirnya kartu itu yang saya tunjukkan disamping paspor saya. Yap, saya dapat tiket harga mahasiswa yaitu 26 AUD dengan ketentuan saya harus ada di lokasi tepat waktu, kalau ketinggalan saya harus beli lagi tiket yang baru. "Yes its Okay!" jawab saya.


Canberra City YHA (hostel)

Saya cukup jalan Jolimont Center menuju Canberra City YHA karena memang tidak jauh dan rutenya mudah. Saya pakai GPS biar saya gak kebingungan lagi.

First impression with Canberra, pedestrian-nya enak, kota-nya ramah.

15 menit kemudian saya sampai di Canberra City YHA dan langsung check in. Resepsionisnya bilang, saya yang pertama dari semua yang akan menempati kamar 104. Yeay!! Leluasa lagi hhehe.

Karena tujuan saya ke Australia lebih ke mengikuti conference dan memanfaatkan sisa waktu buat backpackeran, jadi rasanya sayang kalau buang-buang uang hanya untuk hotel yang cuma saya pakai buat numpang tidur dan sekedar meletakkan barang-barang saja. Jadi saya kepikiran share room aja nggak papa.


Nah ini kamarnya...
Waktu itu masih bla bla bla nggak punya gambaran tentang Canberra dan ini murni solo trip pertama saya yang dari Nol di Indonesia saya harus mempersiapkan semuanya sendiri. Yap, saya minta reference dari kak Ravi, dan dikasih info ini.

Fasilitasnya ada dapur bersama: ini penting buat berhemat selama tinggal di Australia. Yapp, saya bisa masak Indomie, bikin kopi panas ataupun wedang jahe dengan leluasa disini. Alat makan dan minum juga tersedia. Tapi saya selalu menyediakan set alat makan dan tempat nasi setiap kali bepergian.

Dari jendela kamar saya bisa lihat parkiran di bawah

Fasilitas WIFI gratis ada di dapur dan (ternyata nyampe ke lantai 1, kamar saya, hhehe jadi gak perlu beli Wifi premium dan always on kalo lagi di hostel) kalau mau upgrade bisa bayar 5 AUD per malam atau 10 AUD untuk 3 hari biar Wifi-nya bisa tetep dipake walaupun di kamar.

Karena pelayanannya yang bagus, bersih dan nyaman, akhirnya saya booking YHA lainnya di Sydney Central. Yap, saya rekomendasikan ini buat yang nyari penginapan murah dan bagus. Oh ya, jangan lupa bikin member kalau mau stay lebih dari 1 malam, it worth dan kamu dapet diskon 10% per malam-nya.


You Might Also Like

3 comments

  1. Mba Iza, berarti penginapan YHA ini tak hanya di Canbera gitu alias di tempat lain jg ad? Apa ad kpnjngn YHA itu?
    Oia, tak nyangka ya bs dtg ke penginapan dluan, emangx yg lain kmna?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gak tau mbak, wkwkwk soalnya dweb-nya juga cuma ada tulisan YHA aja.. tp kayaknya bla..bla..bla Hostelling Australia. Iya, YHA ada di kota2 besar destinasi wisata di Australia.

      Oh.. kn kalo hostel iti sekamar gak sendirian, sistemnya kayak asrama. Dan reservasi kamarnya tergantung booking tgl-nya.. jd pas saya masuk, emang lainnya belum pada dateng

      Delete
  2. Mba Iza, berarti penginapan YHA ini tak hanya di Canbera gitu alias di tempat lain jg ad? Apa ad kpnjngn YHA itu?
    Oia, tak nyangka ya bs dtg ke penginapan dluan, emangx yg lain kmna?

    ReplyDelete