5th Day in Australia - Last Day of Symposium

Saturday, October 24, 2015

Saya nunggu bus di halte jam 7.30 dan sengaja berangkat agak siang karena males kelamaan nunggu. Acara dimulai jam 8.30 jadi rada selow aja sambil nikmatin pemandangan. Eh, hari ini saya lihat 2 orang peserta conference yang dari Western Australia kok menuju ke halte tempatku nunggu, apa dia stayed di YHA juga ya? Hmm entahlah. Karena merasa akrab, spontan saya lambaikan tangan saya *ini refleks seperti anak kecil* dan mereka say hello ke saya. 

Setelah bus nomor 3 datang, kami mengantri bayar cash ke driver, karena kami gak punya kartu tap. Lalu duduklah kami ke kursi yang kosong. Sewaktu bus sampai di Regetta point, eh ternyata sensei yang dari Hiroshima itu juga naik bus ini. Loh, jadi ternyata biasanya saya berangkat jam 7.00 itu kepagian ya, hmm.. 

Pagi ini dingin, seperti kemaren siang, jadi saya pakai jaket langsung dari hostel. Dan memang cuaca Canberra galau banget kalau lagi spring, hmm. Tapi kok menurut saya ini efek el nino juga ya? Australia kan sama seperti Indonesia yang dipengaruhi la nina dan el nino. Indonesia aja suhunya ekstrim, bisa sampai 32 lebih kalau siang. Di sini kemaren sempat sampai 30, tapi beda sih.. kalau 30 disini itu matahari-nya nyengat banget ke kulit. 

Hari ini tinggal 2 termin oral presentation, dan setelah makan siang ada kuliah umum sebelum penutupan. 

Waktu coffee break, saya ambil snack yang banyak lalu makan sambil lihat poster yang di ruang atas. Kemarin saya presentasi poster, jadi saya belum punya kesempatan lihat-lihat poster yang lain. Jadi pagi ini saya habiskan waktu buat lihat-lihat poster sebelum diambil lagi oleh pemiliknya selepas jam 1 siang nanti. 

Ternyata mas danny dan Nona juga ke sini, sama melihat-lihat poster yang belum sempat dibaca. Lalu Nona bertanya 'kapan kalian mau mengambil poster kalian?' Dan saya bilang saya akan melepasnya setelah makan siang. 


Lunch break 

Ternyata mas danny udah di depan kumpul sama student ambassador lainnya, pantesan setelah makan siang dicariin gak ada. Saya sempat ngobrol dengan Kabuki lama sekali setelah ambil poster dan beneran orang Jepang itu harus dipancing dulu biar mau ngobrol sama kita, habis ide rasanya ngajakin Kabuki ngobrol. Mulai dari minta ID Line, sampai nanya-nanya topik penelitian, trus dengan iseng saya tanya 'kenapa kamu suka padi?' Dan dia menjawab dengan berpikir lama terlebih dahulu. Lalu saya bilang kalau Nagoya itu terkenal di IPB untuk penelitian tanaman pangan, sedangkan kalau untuk hortikultura Chiba University lebih terkenal. Dia cerita kalau Chiba sudah sejak lama mengembangkan Plant Factory. 

Saya tanya dia lagi, apa dia sejak S1 kuliah di Nagoya dan dia mengiyakan. Wow! Keren juga yaa.. Lalu saya bilang saya juga sudah 7 tahun di IPB. Saya tanya apakah dia berasal dari Nagoya dan dia menjawab kalau dia berasal dari Pulau Shikoku. Dan dia tunjukkan peta-nya ke saya. 

Kesekian kalinya saya ngobrol dengan orang Jepang, mereka akan sangat suka kalau ditanya terkait hal-hal yang berbau Jepang. Otomatis untuk bisa bertanya dwmikian, kita harus sedikit banyak tau informasi tentang Jepang. 

Obrolan berakhir saat lonceng pergantian sesi dibunyikan. Kami langsung masuk ke ruangan. 

Acara student forum adalah acara dimana perwakilan student ambasador menyampaikan kesan mereka mengikuti synposium. Lalu diumumkan juga siapa pemenang dari Crazzy Root, yaitu lomba fotografi. Nah, ternyata poster untuk student itu diperlombakan. Sayang banget kemarin saya diregistrasikan umum bukan sebagai student. Dan yang menang adalah Kabuki, wuih Kabuki keren!! Saya langsung tepuk tangan kenceng banget. 


Kuliah umum dan clossing 

Kuliah umum diberikan oleh sensei dari china, mengungkap tentang food security dwngan study kasus di China. Mungkin karena China adalah negara dengan penduduk terbanyak di dunia. 
Clossing
Selanjutnya, sebelum acara ditutup disampaikan bahwa semua peserta mendapatkan kesempatan mempublikasikan papernya ke Annals of Botany, Journal of Experimental Botany, atau Plant and Soil sebagai special Issues. Yosh, PR segera setelah sampai di Indonesia adalah ngejar publikasi di Jurnal. 


Get in Contact

Setelah acara selesai saya berdiri di depan, bingung mau ngapain dan gak punya agenda. Kabuki dan Koyama lewat lalu saya hadang, kasih ucapan selamat buat Kabuki dan minta facebook account Koyama. "See you in the next conference" kata Kabuki. 

akhir acara ISRR
Saya gak yakin the next ISRR bisa ikutan lagi, bukan karena nggak mau tapi lebih karena lokasi. The next ISRR itu bertempat di Israel dan Indonesia nggak ada hubungan diplomatik dengan Israel, jadi urusan administrasi pasti sulit. The next-nya lagi baru ke Zurich, nah kalau yang ini masih bisa diusahakan. 

Lalu emi dan Nona lewat, saya langsung teriak 'Emi!' Dan salam-salaman sama dia. 'See you again. If I go to Japan, I'll call you!' kata saya. Emi juga student ambassador seperti mas Danny, dan saya suka emi karena orangnya seru. 

Sedih rasanya, di saat saya mulai banyak kenal orang, eh sudah harus berpisah. Dan memang begitu yang namanya conference. 

Baru kali ini lhoo saya kenal orang bentar langsung berasa dia seperti orang terdekat saya, jadi ekspresi spontan saya yang seperti anak kecil langsung keluar. Efek di luar negeri sepertinya, dan orang Jepang buat saya memiliki emosi yang kuat.

Jalan kaki ke Lake Burley Griffin lewat Telopea Park

Karena gak ada agenda akhirnya saya ngikut ide mas Danny jalan-jalan ke Lake Burley Griffin lewat Telopea park dan cuma ngandelin GPS. Tapi sejujurnya keberanian gila-ku jalan-jalan sendirian muterin Canberra itu berawal dari sini. Kemarennya saya berencana naik bus aja buat jalan-jalan. 

Pedestrian di Telopea Park
Canberra itu... kota yang tenang dan menyenangkan, menurutku. Entah tiba-tiba mas Danny berpendapat kalau orang yang depresi tinggal di Canberra pasti makin depresi, tapi kalau orang yang bisa menikmati ya dia mkin bahagia. Awalnya saya gak ngeh, karena saya sangat menyukai Canberra. Taapi waktu berpikir di sini nggak ada hiburan dan cenderung monoton, akhirnya saya paham. Iya bener yang depresi makin depresi, wong gak ada hiburan sama sekali, mana sepi lagi. Kalau buat orang yang bahagia, tentu saja menyenangkan. Toh mencari hiburan bisa ke Sydney atau Melbourne yang lebih rame. 

Telopea Park (niatnya ngefotoin putih-putih yang kayak hujan salju itu^^
Karena sebenernya jalan-jalan sendirian itu memberikan banyak ruang untuk berpikir ini itu sekaligus menikmati pemandangan. Ngeles sih, yang jelas kan emang ke Australia-nya sendirian makanya gak ada temen, wkwkwk.. Sama mas Danny pun mendadak akrab gara-gara cuma kita delegasi yang dari Indonesia.
Kami muterin danau cukup lama, karena jalannya cukup panjang. Tapii... jam 5.30 itu masih terang benderang dan panasnya kayak jam 3 sore kalau di Indonesia. 

Saya lanjut nyeberangi jembatan sebelum ke city hill, mas danny balik ke hotel-nya lewat jalan yang lain. 

Nahh kegilaan saya bermula disini nih! Setelah lewat jembatan, saya turun ke bawah dan ke pinggir danau lagi. Kemarin kan banyak yang request foto tuh, dan ngambil gambar James Cook Fountain sekaligus background bendera Australia di Lake Burley Griffin menurutku bukan hal yang buruk. Setelah selfie beberapa kali dan ambil gambar pemandangan, saya foto titipan2 tulisan itu.

Bangau di Lake Burley Griffin (katanya biarkan dia mencari makan sendiri :D)
Pedestrian sepanjang Lake Burley Griffin
Lake Burley Griffin
James Cook Fountain di Lake Burley Griffin
 Saya lanjut jalan tapi sepertinya salah ambil jalan, harusnya saya ambil kanan malah saya lurus. Akhirnya malah terjebak di city hill dan muter-muter di taman kota. Pokoknya saya jadi ke YHA lewat arah yang berlawanan dari hari biasanya.

Ternyata dari salah jalan itu saya malah menemukan banyak pemandangan bagus. Gedung-gedung yang belum pernah saya lihat sebelumnya seperti Canberra Theatre Centre, Canberra Museum and Gallery, dan di City Walk banyak hal menarik yang saya lihat.

Canberra Theatre Centre
Canberra Theatre Centre

Canberra Museum and Gallery
Bunga-bunga di City Walk ini mengingatkan tentang Spring di Canberra
City Walk: Pedestriannya menyenangkan
Fountain again!!
Nyasar atau mengambil jalan yang gak sesuai dengan ittinerary itu gak selalu jelek, selama kita nggak berpacu dengan waktu. Terkadang melalui hal tersebut-lah kita menemukan hal-hal yang juga diluar prediksi kita. Intinya, be brave and enjoy it!

Conference selesai! Dan mulai hari ini, saya akan melakukan semuanya sendiri. Jadi, bismillah semoga lancar sampai Sydney dengan selamat. 

You Might Also Like

1 comments

  1. ternyata bumi itu begitu luas ya, jadi tertarik keliling dunia, semoga suatu hari bisa pergi ke australi

    ReplyDelete