All praises to Alloh, a year after I finished read that book, now I have chance for meeting them, the authors, Hanum Rais and her husband Rangga Almahendra at Journalistic Fair 2013 IPB (Graha Widya Wisuda). I have no picture taken from my pocket camera, cause I don't bring it. But I take this picture from my friend facebook after got permission from...
Dibilang alumni, yah memang alumni, tapi umur jadi alumni belum genap 1 tahun. Kalau bukan karena teman-teman banyak yang kerja di Jakarta dan pada ikut reuni pun rasa-rasanya mikir dua kali mau ikutan. Tapi mikir juga, ini event beginian kan jarang-jarang, masa' iya mau nunggu reuni ke 100 buat ikutan, ngitung-itung umur ya kalau masih diberi panjang umur. Pilihannya ya jadi yang paling...
Beberapa waktu lalu sempat mengikuti acara dialog di televisi yang mengangkat tema "Mudik Lebaran" dengan narasumber dari bidang Hukum, Jasa Transportasi dan Pengamat Politik. Tidak begitu menyimak secara serius, hanya saja beberapa poin penting sedikit berbeda saya tangkap dari diskusi ini dan juga saya hubungkan dengan poin-poin pembahasan tentang mudik yang pernah saya dapatkan sebelumnya. Tradisi mudik di Indonesia ini terbilang unik, sebuah...
"Habiskan jatah gagalmu, maka yang tersisa hanya kata sukses" Ini bukan tulisan motivasi, cuma mau berbagi informasi, dan tentunya sharing-sharing kehidupan seorang job hunter. Banyak orang bilang memang nggak lebih dari 3 bulan lulusan dari Perguruan Tinggi ternama bisa langsung dapet kerja. Itu memang benar, tapi ada syaratnya: 1. IPK diatas rata-rata, 2. Punya link yang bagus, 3. Nggak pilih-pilih kerjaan, 4. Nggak...
Entahlah akhir-akhir ini sering banget berkembang kosakata baru, terutama di kalangan remaja tingkat perkembangannya luar biasa cepat. Tentu saja hal ini jadi masalah buat mereka yang nggak begitu up date tentang perkembangan itu, kalau diajak ngobrol jadi nggak out of date atau minimalnya banget jadi nggak nyambung. Beberapa kosakata baru itu adalah singkatan dari kalimat yang terlalu panjang, contohnya Pemberi Harapan Palsu disingkat...
Code Blue is an emergency code that generally used to indicate patient requiring immediately resuscitation, in other words the patient need medical attention, and commonly result of cardiac arrest. Here, I'll talk about Japanese Drama entitle "Code Blue". Similar with the title, this drama is about Medical Emergency or Lifesaving. In Japanese Drama, Code Blue devided in to three part: Code Blue Season...
Pernah belajar matematika berarti tahu donk Limit itu apa? Hehe. Soalnya sewaktu SMA, ada bab khusus yang mempelajari limit, iya kan?. Nah arti Limit sendiri itu seperti apa? Kalau kita mengerjakan soal Limit di matematika, pasti sudah diketahui nilai angka yang harus dihitung kan... Berarti angka yang harus dihitung pada limit itu sudah ditentukan. Apa jadinya kalau angka-nya tidak ditentukan? Banyak banget, gimana...
Setelah sekian lama vakum, akhirnya punya kesempatan juga buat posting blog lagi. Beberapa orang suka nanya hal yang aneh "Ngapain masih di kampus?". Emang kampus rumah kamu sampai saya nggak boleh ngampus lagi ya? hhehe. "Kamu udah kerja dimana?". Pertanyaan menohok buat para fresh graduate yang masih jadi job seeker. Oke!! Intermezo-nya sudah cukup. Point pentingnya seenggaknya kamu punya hal yang berarti atau...
Masih kembali soal ESQ kemarin, saat mengaitkan arah perputaran planet-planet, galaksi, arah perputaran elektron, DNA, dan bahkan Thawaf pada saat haji pun semua berputar mengelilingi satu pusat edar dengan arah berlawanan dengan jarum jam. Pernah sebelumnya menuliskan artikel yang membahas ini dengan judul "Islam, Eropa dan Renaissance" yang mendapat tambahan komentar kak Gilang Embang, dan kemudian mengerucutkan makna mengelilingi sebagai suatu siklus, kembali...
Acara puncak seri A berlangsung sangat seru. Masing-masing supporter sudah memadati area lebih awal dari biasanya. Ini adalah moment yang dinanti oleh masing-masing kontingen, karena pada malam ini juga akan dibagikan piala kemenangan untuk masing-masing cabang yang diperlombakan. Dan yang paling diharapkan adalah pengumuman siapa yang akan menjadi “juara umum” Seri A kali ini. Dimulai pukul 18.45 dengan dibuka oleh MC, Arif dan...
Kuliah Umum Bapak BJ Habibie "Menggapai Kesejahteraan dengan Peningkatan Lapangan Kerja dan Produktivitas SDM"
Friday, January 25, 2013
Pada tanggal 17 Januari 2013 lalu, beberapa saat setelah Penghargaan WMM & MYT 2012berlangsung, sahabat wira yang hadir di Plenary Hall JCC mendapat kehormatan untuk mengikuti kuliah umum dari Bapak BJ Habibie "Menggapai Kesejahteraan dengan Peningkatan Lapangan Kerja dan Produktivitas SDM".
Dalam kuliah umumnya, Bapak Habibie menyampaikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan kondisi produktivitas dan SDM di Indonesia.
- Menurut Bapak Habibie, punggung penopang perekonomian negara pada saat krisis tahun 1998 adalah Usaha Kecil & Mikro dan Usaha Menengah.
- Kesempatan kerja di Indonesia untuk Usaha Kecil & Mikro 88,92%; Usaha Menengah 10,54%; Usaha Besar 0,54%.
- Akan tetapi perbandingan nilai tambah tidak sepadan dengan kesempatan kerja yang ada, yaitu UKM : UM : UB = 1 : 3 : 170
- Hingga akibatnya menimbulkan: 1. Kesenjangan Kualitas SDM, 2. Kesenjangan Pendidikan, 3. Kesenjangan Produktivitas, 4. Kesenjangan IPTEK
Dan memunculkan 3 paradoks:
1. Kaya Tapi Miskin. SDA melimpah tetapi miskin penghasilan karena disedot oleh pihak Usaha Besar multinasional yang minim kesempatan kerja.
2. Besar Tapi Kerdil. Amat besar wilayah dan penduduknya, tapi kerdil dalam produktivitas dan daya saingnya, hal ini terjadi akibat adanya kesenjangan pendidikan.
3. Merdeka Tapi Terjajah. Merdeka secara politik, namun terjajah secara ekonomi.
Menurut Bapak Habibie, ada 6 hal yang menyebabkan 3 paradoks di atas:
- Pertama, lebih mengandalkan SDA daripada mengutamakan peningkatan SDM yang berkualitas.
- Kedua, lebih berorientasi pada perencanaan Jangka Pendek daripada Jangka Panjang.
- Ketiga, lebih mengutamakan Citra & Berwacana daripada melakukan Karya Nyata.
- Keempat, lebih mementingkan usaha Makro daripada usaha Mikro, dimana seharusnya seimbang. Perbandingan Nilai Tambah harusnya sama
- Kelima, lebih fokus pada Cost Added (Biaya Tambah) daripada Value Added (Nilai Tambah), padahal seharusnya fokus pada peningkatan nilai tidak hanya menambah biaya.
- Keenam, Neraca Perdagangan dan Pembayaran lebih besar daripada Neraca Jam Kerja.
Inti dari kuliah umum yang disampaikan Bapak Habibie itu adalah bahwa kita sebagai orang Indonesia sebenarnya mampu, bahkan dapat melebihi kualitas SDM asing dan menjadi leader. Bapak Habibie berpesan “Jika kelebihan Anda hanya 10% tentu tidak terlihat. Anda harus jauh melebihi!” dan pesan terakhir dari beliau sebelum meninggalkan Plenary Hall JCC, “Don’t let it happen again!”
Repost dari Note fb-nya Wirausaha Muda Mandiri, bukan bermaksud copy paste, tp ingin punya back up pribadi, kalau suatu saat any troubled, aku masih punya catatannya. Seenggaknya nambah ilmu krna kemaren kita kejebak macet and banjir sehingga gak bisa mengikuti ini. Lebih ngarep video lecturer-nya, tp search di youtube sampai tulisan ini di posting gak nemu-nemu juga.
BEM Faperta IPB
FDA: “Masa Depan Pertanian Indonesia di Tengah Tingginya Harga Pupuk”
Thursday, January 10, 2013 Tak ada pupuk, petani susah. Ada pupuk, tak ada uang, petani susah. Saat tanam tiba, tapi pupuk belum terdistribusi, petani juga susah. Semuanya jadi serba susah. Apa dan bagaimana sebaiknya yang harus dilakukan petani Indonesia menanggapi kasus ini? Departement of Agriculture BEM Faperta 2010 memfasilitasi mahasiswa yang tertarik dalam diskusi masalah pertanian yang berkembang saat ini dalam Forum...
Hasil kajian pertanian rutin kamis, 29 April 2010 Waktu 19.00-20.40 Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda dalam konsumsi beras. Karawang mengguncang ketahanan pangan nasional padahal tidak semua beras berasal dari karawang. Hal ini dikarenakan karawang merupakan lumbung padi nasional, selain itu letak strategis karawang yang berada di daerah jawa barat karena seolah-olah pusat Indonesia berpusat di Jawa ( penduduknya...